Rabu, 15 Mei 2013

STRUKTUR RANGKA PADA AVES

Burung memiliki struktur tulang yang beradaptasi untuk terbang.
Adaptasi tulang burung adalah sebagai berikut :

*  Burung memiliki paruh yang lebih ringan dibandingkan rahang dan gigi pada hewan      mamalia.
*  Burung memiliki sternum (tulang dada) yang pipih dan luas, berguna sebagai tempat   pelekatan otot terbang yang luas.
*  Tulang-tulang burung berongga dan ringan .Tulang-tulang tersebut sangat kuat karena   memiliki struktur bersilang.
*  Sayap tersusun dari tulang-tulang yang lebih sedikit dibandingkan tulang-tulang pada   tangan manusia.Hal ini berfungsi untuk mengurangi berat terutama ketika burung   terbang.
*  Tulang belakang bergabung untuk memberi bentuk rangka yang padat,terutama ketika   mengepakkan sayap pada saat terbang.

Burung juga memiliki tulang-tulang yang khas yang sesuai untuk terbang.Anggota depan berubah fungsi menjadi sayap.Tulang dan dada membesar dan memipih sebagai tempat melekatnya otot-otot dan sayap.Hal ini memungkinkan burung untuk terbang.

SISTEM GERAK PADA AVES

Tulang burung ringan tapi kuat, misalnya tulang lengan atas mempunyai rongga udara besar sehingga ringan. Jumlah tulang tengkorak sedikit. Tidak mempunyai gigi,tetapi mempunyai paruh dari keratin yang ringan, tetapi burung air mempunyai tulang padat. Agar burung dapat menyelam ke dalam air.

Untuk lebih jelasnya, coba amati gambar anatomi berikut ini...

Anatomi Tubuh Aves

Sistem Pencernaan Aves
Di dalam rongga mulut burung tidak terdapat gigi sehingga makanan tidakdikunyah dan langsung masuk ke dalam kerongkongan.

Tembolok merupakan pelebaran ujung bawah kerongkongan. Tembolok berbentuk kantung. Tembolok berguna untuk menyimpan makanan sementara.

Lambung kelenjar memiliki dinding otot yang tipis dan mengandung banyakkelenjar pencernaan. Disebut lambung kelenjar karena dindingnya mengandungkelenjar yang menghasilkan getah lambung yang berfungsi mencerna makanansecara kimiawi.

Lambung pengunyah (lambung otot atau empedal) sering pula disebut ampela.Kontraksi otot lambung pengunyah ini mencerna makanan secara mekanik. Didalam lambung pengunyah burung pemakanbiji-bijian sering terdapat pasir atau batu-batu kecil. Batu-batu kecil/ pasir ini sengajaditelan untuk memperlancar pencernaan.

Dari lambung, makanan hasil pencernaan menuju usus halus. Di dalam usus halusterjadi pencernaan secara kimiawu olehenzim-enzim pencernaan yang dihasilkanoleh pankreas, dan empedu yang dihasilkanoleh hati. Sari-sari makanan hasilpencernaan diserap oleh pembuluh-pembuluh darah di usus halus.

Selanjutnya, sari-sari makanan diedarkan keseluruh tubuh oleh darah. Sisa-sisa makananyang tidak terserap akan masuk ke ususbesar menjadi feses (kotoran). Feses akanmenuju rektum dan dikeluarkan melalui kloaka.

Kloaka merupakan muara tiga saluran, yaitu saluran pencernaan, saluran urin,dan saluran kelamin (saluran perkembangbiakan).

Sistem Rangka Aves



 SISTEM REPRODUKSI
Sistem Genitalia Jantan.

a.    Testis berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya licin, terletak di sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial. Pada musim kawin ukurannya membesar. Di sinilah dibuat dan disimpan spermatozoa.

b.    Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada burung-burung kecil, duktus deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang disebut glomere. Dekat glomere bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang bermuara di kloaka sebagai duktus ejakulatori.duktus eferen berhubungan dengan epididimis yang kecil kemudian menuju duktud deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya dengan ureter ketika masuk kloaka.

2. Sistem Genitalia Betina.

a.    Ovarium. Selain pada burung elang, ovarium aves yang berkembang hanya yang kiri, dan terletak di bagian dorsal rongga abdomen.

b.    Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri, bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa bagian; bagian anterior adalah infundibulumyang punya bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Di posteriornya adalah magnum yang akan mensekresikan albumin, selanjutnya istmus yang mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar. Uterus atau shell gland untuk menghasilkan cangkang kapur.

Sistem Pernapasan Aves

Struktur Pernapasan Aves

Alat-alat pernapasan pada burung agak berbeda dengan manusia. Struktur pernapasan pada burung tersebut antara lain seperti berikut.

a.    Lubang Hidung Luar
Lubang hidung luar terdapat pada pangkal paruh sebelah atas dan berjumlah sepasang.

b.    Lubang Hidung Dalam
Lubang hidung dalam terdapat pada langit-langit rongga mulut.

c.    Celah Tekak
Celah tekak terdapat pada faring dan menghubungkan trakea.

d.    Trakea
Trakea tersusun dari tulang-tulang rawan yang berbentuk lingkaran. Trakea ini akan bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri. Tempat percabangan ini disebut dengan bifurkasi trakea. Bronkus ini kemudian akan menghubungkan siring dengan paru-paru.

e.    Siring
Siring merupakan alat suara yang terdapat pada bifurkasi trakea. Siring tersusun dari otot sterno trakealis dan otot siringalis. Otot sterno trakealis berfungsi untuk menghubungkan tulang dada dengan trakea, sedangkan otot siringalis berfungsi untuk menghubungkan siring dengan dinding trakea dalam. Apabila lipatan berupa selaput sebelah dalam rongga siring bergetar, maka akan menghasilkan suara.

f.    Paru-paru
Paru-paru burung terdapat sepasang dan menempel di dinding dada bagian dalam. Paru-paru ini berukuran relatif kecil dibandingkan ukuran tubuhnya.

Paru-paru dibungkus oleh selaput pleura dan berhubungan dengan kantong udara pada alat dalam. Kantung udara disebut sakus pneumatikus dan terdapat pada pangkal leher, rongga dada, ketiak, dan antartulang korakoid.
Kantong udara berfungsi antara lain:
    1).   Untuk bernapas pada saat terbang;
    2).   Membantu memperkeras suara karena dapat memperbesar ruang siring;
    3).   Mencegah kedinginan dengan menyelubungi alat-alat dalam dengan rongga udara;
    4).   Mengurangi panas badan agar tidak banyak yang hilang;
    5).   Pada saat berenang dapat memperbesar dan memperkecil berat jenis tubuhnya.


Sistem Sirkulasi Aves
      Sistem sirkulasi pada aves memiliki jantung yang beruang empat, yaitu antrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Sistem peredaran darahnya yaitu sistem peredaran darah ganda dan sistem peredaran darah tertutup. jantung pada aves berbentuk seperti kerucut terbalik yang dilapisi oleh selaput yang biasa disebut perikardium.





SISTEM EKSKRESI


Alat ekskresi pada burung berupa sepasang ginjal metanefros. Ginjal dihubungkan oleh ureter ke kloaka karena burung tidak mempunyai vesika urinaria. Tabung ginjal burung lebih banyak daripada mamalia karena kecepatan metabolisme burung sangat tinggi. Tiap 1 ml kubik jaringan korteks ginjal burung mengandung 100 sampai dengan 500 tabung ginjal. Tabung ginjal ini membentuk tabung henle kecil. 


Sistem Ekskresi Aves
Air dalam tubuh disimpan melalui reabsorpsi di tubulus. Di dalam kloaka juga terjadi reabsorpsi air yang menambah jumlah air dalam tubuh. Sampah nitrogen dibuang sebagai asam urat yang dikeluarkan lewat kloaka sebagai Kristal putih yang bercampur feses. 

Khusus pada burung laut, misalnya camar, selain mengekskresikan asam urat juga mengekskresikan garam. Hal ini disebabkan karena burung laut meminum air garam dan makan ikan laut yang banyak mengandung garam. Burung laut memiliki kelenjar pengekskresi garam di atas mata. Larutan garam mengalir ke rongga hidung kemudian keluar lewat neres luar dan akhirnya garam menetes dari ujung paruh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar